Rusia Melancarkan Serangan Rudal Terbesar ke Ukraina, Kyiv dan Kota-kota Lainnya Terdampak

Sumber Foto: https://news.detik.com

Rusia menunjukkan kekuatan militernya dengan meluncurkan lebih dari 150 rudal ke berbagai wilayah di Ukraina pada hari Kamis, 30 Desember 2023. Serangan ini merupakan yang terbesar sejak perang antara kedua negara pecah pada bulan April tahun lalu.

Menurut keterangan dari Kementerian Pertahanan Ukraina, sebagian besar rudal yang ditembakkan oleh Rusia adalah rudal jelajah Kalibr, yang memiliki jangkauan hingga 2.500 kilometer dan mampu menghantam sasaran dengan akurasi tinggi. Rudal-rudal tersebut menargetkan ibu kota Kyiv, kota pelabuhan Odessa, kota industri Dnipro, dan kota-kota lainnya di selatan dan barat Ukraina.

Serangan rudal Rusia ini menimbulkan korban jiwa dan kerusakan yang signifikan. Kepala militer Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhny mengatakan bahwa setidaknya 30 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka akibat serangan ini. Selain itu, beberapa infrastruktur penting seperti bandara, jembatan, dan pembangkit listrik juga rusak parah.

“Negara teroris, Rusia, melakukan serangan rudal dan udara besar-besaran di wilayah Ukraina, juga menggunakan drone penyerang. Di pagi hari, agresor meluncurkan 158 rudal. 41 di antaranya ditembak jatuh oleh pertahanan udara kami,” kata Jenderal Zaluzhny dalam sebuah pernyataan resmi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk keras serangan Rusia ini dan menyerukan dukungan internasional untuk menghentikan agresi Moskwa. Ia juga mengumumkan bahwa Ukraina akan meningkatkan status siaga militer dan memobilisasi pasukan cadangan untuk menghadapi ancaman Rusia.

“Ukraina berada di bawah serangan rudal. Ada informasi tentang serangan di banyak kota di negara kita. Ini adalah tindakan brutal dan tidak manusiawi dari Rusia, yang ingin menghancurkan kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina. Kami tidak akan menyerah dan kami akan melawan sampai akhir,” kata Zelensky dalam sebuah pidato televisi.

Serangan Rusia ini diduga sebagai balasan atas serangan Ukraina terhadap jembatan Kerch, yang menghubungkan semenanjung Crimea yang diduduki Rusia dengan Rusia daratan. Pada hari Minggu, 26 Desember 2023, sebuah ledakan hebat mengguncang jembatan tersebut, yang menyebabkan sebagian jembatan runtuh dan menutup jalur transportasi utama bagi pasukan dan persediaan Rusia di Crimea.

Rusia menuduh Ukraina sebagai dalang di balik ledakan tersebut, meskipun Ukraina membantah keterlibatannya. Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan memberikan “respon yang pantas” atas serangan Ukraina tersebut.

Sementara itu, komunitas internasional mengecam serangan Rusia terhadap Ukraina dan mendesak agar kedua belah pihak menahan diri dan kembali ke meja perundingan. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa serangan ini “membahayakan perdamaian dan stabilitas regional” dan meminta agar "semua pihak menghormati hukum humaniter internasional dan melindungi warga sipil".

Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga mengutuk serangan Rusia dan menyatakan solidaritasnya dengan Ukraina. Ia mengatakan bahwa AS akan terus memberikan bantuan militer dan diplomatik kepada Ukraina dan bekerja sama dengan sekutu-sekutunya di NATO untuk memberikan “respons bersama yang kuat” terhadap Rusia.

Perang antara Rusia dan Ukraina meletus pada bulan April 2023, setelah Rusia menginvasi wilayah timur Ukraina yang didominasi oleh etnis Rusia, yang dikenal sebagai Donbass. Rusia juga menguasai semenanjung Crimea, yang diserahkan oleh Ukraina kepada Rusia pada tahun 2014 setelah referendum yang dipertanyakan. Sejak itu, lebih dari 20.000 orang tewas dan lebih dari satu juta orang mengungsi akibat konflik tersebut.

Posting Komentar untuk "Rusia Melancarkan Serangan Rudal Terbesar ke Ukraina, Kyiv dan Kota-kota Lainnya Terdampak"